Menyelenggarakan pembelajaran efektif merupakan impian setiap guru
dan sekolah. Pembelajaran efektif adalah kegiatan pembelajaran yang berhasil
mengantarkan peserta didik pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Secara managerial-administratif dan berlaku secara kedinnasan, ukuran
keberhasilan tersebut adalah pencapaian kriteria ketuntasan minimal oleh
setidaknyaa 85% siswa.
Mewujudkan pembelajaran efektif bukan hal mudah bagi kebanyakan guru, bahkan yang pernah mengajar berpuluh tahun sekalipun. Hal ini dikarenakan efektivitas pembelajaran merupakan proses yang kompleks, baik dipengaruhi oleh kondisi siswa, lingkungan maupun kompetensi pengajarnya.
Di antara sekian faktor penentu efektivitas pembelajaran, kemampuan pengajar merupakan faktor paling dominan. Pada sebagian orang pembelajaran efektif dipengaruhi oleh ketrampilan bawaan dalam mengajar. Sekalipun demikian, pembelajaraan efektif merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari, setidaknya dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut.
1. Pengendalian Kelas
Mewujudkan pembelajaran efektif bukan hal mudah bagi kebanyakan guru, bahkan yang pernah mengajar berpuluh tahun sekalipun. Hal ini dikarenakan efektivitas pembelajaran merupakan proses yang kompleks, baik dipengaruhi oleh kondisi siswa, lingkungan maupun kompetensi pengajarnya.
Di antara sekian faktor penentu efektivitas pembelajaran, kemampuan pengajar merupakan faktor paling dominan. Pada sebagian orang pembelajaran efektif dipengaruhi oleh ketrampilan bawaan dalam mengajar. Sekalipun demikian, pembelajaraan efektif merupakan ketrampilan yang dapat dipelajari, setidaknya dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut.
1. Pengendalian Kelas
Pembelajaran efektif pertama-tama membutuhkan kemampuan pengajar
untuk mengendalikan kelas, yaitu mengkondisikan siswa agar dengan antusias
bersedia mendengarkan, memperhatikan dan mengikuti instruksi pengajar.
Pengendalian kelas merupakan kunci pertama keberhasilan pembelajaran. Kegagalan
ataupun pengendalian kelas yang kurang maksimal akan berakibat kegagalan atau
minimal keberhasilan pembelajaran kurang optimal. Intinya, pengendalian kelas
merupakan upaya membuat siswa secara mental siap untuk dibelajarkan.
2. Membangkitkan minat eksplorasi.
Setelah siswa secara mental siap belajar, tugas guru adalah
meyakinkan siswa-siswinya betapa materi pembelajaran yang tengah mereka
pelajari penting dan mudah dipelajari, sehingga menggugah minat mereka untuk
mempelajarinya. Ibarat makan, setelah anak mandi, berganti pakaian dan duduk di
meja makan, sajian yang akan mereka santap memang membangkitkan selera. Anak
tahu makanan itu enak, bermanfaat dan tak sabar untuk segera melahapnya.
3. Penguasaan konsep dan prosedur mempelajarinya
Seenak apapun makanan, pasti ada cara paling tepat untuk
menikmatinya. Kesalahan cara menikmati tak jarang membuat anak kehilangan
selera, misalnya makan satu ayam tetapi dari sambalnya lebih dulu. Itu
sebabnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperkenalkan hakekat
makanan yang akan mereka santap, serta dari bagian mana atau dengan cara
seperti apa menikmatinya.
Tugas inti seorang guru secara profesional adalah memperkenalkan
konsep dasar dari materi pelajaran yang tengah dipelajari, dimulai dari sisi
termudah dan paling menarik. Guru yang benar-benar menguasai materi pelajaran
pasti menemukan banyak cara untuk membuat anak didiknya memahami materi pelajaran,
dan bila perlu membuat kiasan, terutama untuk materi pelajaran yang bersifat
abstrak,
4. Latihan
Pemahaman dalam sekali proses akan sangat mudah menguap oleh
berbagai aktivitas lain siswa. Memberikan latihan demi latihan baik berupa
latihan di kelas, PR atau pemberian tugas-tugas tertentu merupakan wahana untuk
memperkuat penguasaan materi yang telah dipelajari. Pemberian tugas dan latihan
mutlak diberikan agar siswa berlatih secara terstruktur, sekalipun secara
mandiri mereka mungkin saja mempelajarinya.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian latihan meliputi
ketercakupan materi pelajaran. Itu sebabnya kisi-kisi materi pelajaran harus
disusun sejelas mungkin, sehingga dalam pemberian latihan dan penugasa
benar-benar meluas dan mendalam.
5. Kendali Keberhasilan
Tugas guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi
lebih dari itu guru harus memastikan seluruh siswa menguasainya. Penjajagan
terhadap penguasaan materi pelajaran oleh siswa harus dilakukan baik selama
proses pembelajaran, latihan maupun penugasan.
Selama kegiatan pembelajaran guru perlu mulai menjajagi penguasaan
materi pelajaran semisal melalui kuis, snap shot, atau pertanyaan
acak lainnya. Hal yang harus diperhatikan saat memberikan kuis atau pertanyaan
penjajagan adalah jawaban siswa yang selama ini dikenal paling lemah daya
tangkapnya. Meminta siswa yang dikenal paling lemah dan sedang daya tangkapnya
menjadi indikator awal keberhasilan pembelajaran, sebab secara otomatis dapat
diperkirakan penguasaan materi oleh siswa yang daya tangkapnya kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar